Shakuntala, dalam cerita legenda
India masa lalu, sarat akan pergumulan kisah cinta, kekebebasan, keterhempasan
namun sekaligus pengabdian kepada kehidupan. Dalam kisah diceritakan Shakuntala
adalah anak dari bidadari yang turun dari kahyangan dan bercinta dengan
Bagawan yang bertapa. Shakuntala hidup tanpa cinta kasih orangtuanya namun ia
mendapatkan cinta dan kepedulian dari burung Sakuni. Shakuntala yang berarti
dibesarkan oleh burung-burung, menjadi sebuah nama atas mengalirnya semua imagi
untuk melepaskan semua hasrat akan rasa dan jiwa.
Sakuntala (Sanskerta: शकुन्तला; Shākuntalā) adalah nama
permaisuri Raja Duswanta, leluhur Pandawa dan Korawa dalam wiracarita
Mahabharata. Ia merupakan Ibu dari Raja Bharata yang menurunkan keluarga
Bharata. Ia juga merupakan anak angkat Bagawan Kanwa. Konon Ibu kandungnya
adalah bidadari Menaka dari kahyangan.
Cerita lain
lagi dalam Mahabharata...
Dalam Hindu mitologi, Shakuntala dianggap ibu dari raja Bharata dan istri dari raja Dushyanta yang adalah pendiri dari Dinasti Kaurava, leluhur para Pandava. Shakuntala dilahirkan dari Visvamitra rsi dan Menaka.
Dan rsi Kanva menemukannya di
hutan, dikelilingi dan dilindungi oleh burung (Shakunton dalam bahasa
Sanskerta), jadi dia diberi nama Shakuntala. Pada suatu hari, raja pergi keluar
untuk berburu dengan pasukannya, Dushyanta melewati sebuah hutan yang penuh
dengan aneka binatang dan pepohonan yang lebat. Hutan yang bergelombang dengan perbukitan
kecil berbatu terjal dan selama beberapa yojana (abad) tidak ada jejak dari
siapa pun. Tempat itu penuh dengan satwa liar.
Dushyanta, bersama dengan
tentaranya yang kuat, kebetulan melewati sebuah padang pasir yang sangat luas
setelah itu, dia mencapai hutan yang asri. Hutan ini penuh dengan ashrama dan
ada pohon buah-buahan, tetapi tidak ada pohon liar. Dan selanjutnya Dushyanta
memasuki asrama dari rsi Kanva, anak dari Kashyapa muni. Tempat itu dikelilingi
oleh sungai Malini. Cerita sebelumnya, ketika Shakuntala belum dilahirkan.
Suatu hari, seorang penari surga yang bernama Menaka datang ke tempat rsi
Visvamitra atas perintah deva Indra, untuk mengalihkan perhatian dari meditasi
yang mendalam.
Dia berhasil mengganggu rsi itu,
kemudian mereka menikah lalu lahirlah seorang anak perempuan. Rsi Visvamitra,
merasa kehilangan kebajikan yang diperoleh melalui pertapaan bertahun-tahun
dengan keras dari kedisiplinan yang ketat, lalu beliau menjauhkan diri dari
anak dan istrinya untuk kembali melakukan pertapaan. Lalu dewi Menaka menyadari
bahwa dia tidak bisa bersama dengan anaknya lagi, karena dia harus kembali ke
alam surgawi, lalu Menaka meninggalkan Shakuntala, hanya beberapa saat setelah
lahir, di tepi sungai Malini di puncak pegunungan Himalaya.
Sebagaimana dinyatakan di atas,
lalu Rsi Kanva menemukan seorang anak perempuan yang baru lahir di hutan yang
dikelilingi dan dilindungi oleh burung Shakuntala dan dengan demikian rsi Kanva
memberikannya dia nama, Shakuntala. Menurut sumber Titwala, sebuah kota kecil
dekat Kalyan di Maharashtra, dianggap sebagai tempat pertapaan di mana
Shakuntala lahir. Kelanjutan cerita, mengenai Dushyanta yang sedang mengejar
rusa jantan yang terluka oleh panahnya masuk ke dalam ashrama. Raja itu melihat
Shakuntala sedang merawat rusa yang terluka, hewan itu adalah peliharaannya,
dan kemudian raja jatuh cinta kepadanya. Dia memohon maaf padanya atas
kesalahan yang dilakukannya dan menghabiskan beberapa waktu di ashrama
itu.
Mereka jatuh cinta kemudian raja
Dushyanta dan Shakuntala menikah di ashrama tersebut. Setelah tinggal selama
beberapa waktu di asram tersebut, raja Dusyanta kembali ke kerajaannya karena
ada kerusuhan di ibukotanya, raja Dushyanta memberikan Shakuntala cincin
kerajaan sebagai tanda cinta mereka, dan menjanjikan bahwa ia akan kembali
menemuinya. Shakuntala menghabiskan banyak waktunya dalam lamunan dan
memimpikan suaminya. Suatu hari, seorang Resi yang kuat, Durvasa muni, datang
ke ashram, tetapi Shakuntala tenggelam dalam pikiran tentang suaminya raja
Dushyanta, sehingga Shakuntala tidak menyambut dan melayani rsi itu dengan
benar.
Durvasa muni menjadi marah lalu
mengutuk Shakuntala, bahwa orang yang sedang dia mimpikan akan melupakan
dirinya sama sekali. Setelah itu, rsi itu pergi dengan marah, lalu salah satu
teman dari Shakuntala dengan cepat menjelaskan kepada Durvasa muni alasan dari
keadaan Shakuntala. Rsi itu menyadari bahwa kemarahan yang besar tidak
dibenarkan, maka dia mengubah kutukannya dan mengatakan bahwa orang yang telah
melupakan Shakuntala akan mengingat semuanya lagi jika dia menunjukkan tanda
bukti yang telah diberikan kepadanya. Waktu terus berlalu, dan Shakuntala,
bertanya-tanya mengapa Dushyanta tidak kembali untuknya, akhirnya ia berangkat
ke ibu kota dengan ayahnya rsi Kanva dan beberapa temannya. Di perjalanan,
mereka menyeberangi sungai dengan perahu dan, tergoda oleh birunya air sungai,
Shakuntala memainkan jari-jarinya di air, cincin yang dia gunakan terlepas dari
jarinya tanpa dia sadari. Sesampainya di istana Dushyanta, Shakuntala terkejut
dan sakit hati, ketika suaminya tidak mengenalinya, atau teringat sesuatu
tentang dirinya lagi. Merasa di hina, Shakuntala kembali ke hutan dan berkumpul
dengan anaknya, menetap di hutan belantara yang liar. Di sini dia menghabiskan hari
demi hari dengan anaknya Bharata. Hanya dikelilingi binatang buas, Bharata
tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat dan membuat permainan olahraga, yaitu
membuka mulut harimau dan singa lalu menghitung gigi mereka satu persatu!
Sementara itu di tempat lain, seorang nelayan terkejut menemukan cincin
kerajaan di dalam perut ikan yang ia tangkap. Menyadari ada tanda segel
kerajaan, ia mengembalikan cincin itu ke istana dan, setelah raja melihat
cincin itu, kenangan raja Dushyanta kembali teringat.
Dia segera berangkat untuk
menemukan istrinya dan, tiba di ashram ayahnya, menemukan bahwa ia tidak ada
lagi disana. Dia terus masuk lebih dalam lagi ke tengah hutan untuk mencari
istrinya dan tiba-tiba dia melihat sebuah adegan yang mengejutkan di hutan,
seorang pemuda telah membuka mulut singa dan sedang sibuk menghitung giginya!
Raja menyapa anak itu dengan kagum, karena keberanian dan kekuatan yang
dimiliki, dia menanyakan namanya. Raja terkejut ketika anak itu menjawab bahwa
ia adalah Bharata, putra Raja Dushyanta. Anak itu membawanya ke tempat di mana
Shakuntala tinggal, dan dengan demikian keluarga itu bersatu kembali.
Shakuntala Showing a Letter of Dushyanta to Her Friend Shakuntala Showing a
Letter of Dushyanta to Her Friend Shakuntala...
An Eternal Love Story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar